Hal ini baru saja dialami siang sampai magrib ini. Untuk ukuran bermain, waktu munggin sangatlah sempit, tetapi kita cukup Have Fun.
Dimulai ketika Kaulya meminta bantuan gw untuk foto-foto gedung FISIP, FE, dan FSSR. Ia datang pai-pagi ke kamar gw. yaaa sekitar jam delapan. Karena masih makan, gw ngobrol aja tuh sama dia. Tak terasa, waktu cepat berlalu. Hari sudah siang. Gw belum mandi. Walhasil baru sekitar Jam sebelas kita berangkat ke kampus. Omongan kita yang ngalor ngidul membuat kami ingin mewujudkannya. Kami pun mengajak Hapsari untuk mewujudkan impian dengan nyata.
Setelah sesi foto selesai, pergilah kami mendatangi Hapsari ke kosannya. Setelah istirahat sejenak, hujanpun turun dengan cukup deras. Kami yang tadinya bermaksud makan siang diluar, hampir saja membatalkannya. Perut yang menjerit minta makan lebih kuat dari pada hasrat untuk berdiam diri di kamar, online siakad memantau nilai, ataupun sekedar cek status di facebook. Tak perlu repot berbsah-basah ria untuk pergi keluar lalu naik atmo atau bus lainnya. Cukup pesan taksi, pasti segera datang.
Tujuan awal, Warung Steak and Shake di belakang Mangkunegaran. Sebenarnya, supir taksinya gak tau yang mana warung steak yang pengen kita datangi. Pas di daerah Mangkunegaran, dia asal belok aja. Gw kasih clue warnanya kuning, eeh sampai juga kita dengan selamat.
Salut dah ama supir taksi
Lalu, apakah yang terjadi pada kami bertiga di dalam sana?
KALAAAAAAAAAPPP !!!
Mau makan yang mana? Mau minum apa? Pesan apa aja? Pastinya harus pakai nasi biar kenyang
Yaa, begitulah kami, langsung kalap tiap kali lihat dan akan makan makanan yang enak yang jarang sekali kami makan. Sungguh menakjubkan melihat kecepatan makan gw sendiri. Luar biasa cepatnya. Biasanya Hapsari selalu jadi yang pertama dalam perlombaan makan kami bertiga. 'pastinya yang juara ketiga ya gw' tapi kali ini tidak. hoho
Selesai makan? Biasa deh cewek, ngerumpi dulu. Padahal makanan yang dipesan gak seberapa.
Capek ketawa, rahangpun sakit. Akhirnya kami melajutkan perjalanan kami. Niat selanjutnya adalah ke PGS. si Kaul pengen beli batik. Katanya buat Jagong gaya bener dah itu anak. Baru beberapa langkah, nemu toko Sekawan yang lagi dicari Ryan. Eeh, dasar cewek, niat utama mulai tergeser. Masuk-masuklah kami kedalam toko hanya untuk melihat-lihat. Puas melihat-lihat, lanjutkan perjalanan sambil FOTO-FOTO.
Janganlah kalian melupakan foto untuk mengabadikan momen-momen berharga. Picture paints a thousand words.Sumpah sumpah deeeeeh kami bertiga berjalan kaki cukup jauh. Mungkin juga sangat jauh "sayang gw g bawa peta, kalo bawa ketahuan deh sejauh mana kami berjalan kaki."
Sampai di PGS dan Beteng, udah pada tutup. Kasihan sekali yang pada mau beli batik.
Pada akhirnya, kita memutuskan untuk pulang. Sebelumnya, dilakukan pemutusan urat malu di depan air mancur Gladak dan patung Slamet Riyadi. Haha ujung-ujungnya emang udah pada putus.
Pulangnyah, pada bingung naik apa. Udah sore juga. Kemungkinan bertemu dengan bus sangat tipis. Sambil menunggu segala angkot yang lewat, ngeleseh di pengkolan sambil apa hayooooooo ???
Ya foto-foto lagi laaah.
Lama berfoto-foto, takut juga kalo ada angkot malah gak naik gara-gara gak liat itu kuning-kuning berjalan di jalan raya melewati anak-anak yang malang duduk dipengkolan. Dugaan pun hampir terjadi. Untung si Haphap melihat. Pas naik, gak yakin deh sama kapasitas tuh angkot. Eeh, si abang bersikuku, 'yak, tujuh empat, tujuh empat'.
Refleks, gw nyeletuk, 'e buset, bukannya empat enem yak!?'
ini kaki, udah pegal-pegal. Bisa dikatakan bulu kaki udah rontok dialanan. Mungkin saja akan tumbuh menjadi rumput liar yang bisa kita injak-injak. Aih aih, tapi perjalanan belum berakhir. Gw sama kaul kudu menerobos kampus buat sampai ke kosan, tempat istirahat yang nyaman serta rumah kedua bagi mahasiswa rantauan seperti kita ini. Perjalanan pun selesai sampai disini.
Comments
Post a Comment