14 November 2017
Sampai di KL Sentral !
YAY !
Petualangan kami akan segera di mulai.
Terbangun dari tidur, ternyata bus sudah sampai di KL Sentral. Masih belum sadar sepenuhnya udah harus jalan dan masuk mall. Yaaa karena di sini transportasi umum terintegrasi sama pusat perbelanjaan atau gedung kantor atau sekitaran daerah wisata. Menurutku ini nyaman banget!
Tujuan pertama, CARI LOKER buat simpan tas.
Loh, kenapa gak ke penginapan? Karena baru bisa check in mulai pukul 14:00 atau 2:00 pm. Sedangkan pukul 8:00 waktu KL kami sudah sampai di KL Sentral. Jadi rencananya kami bakal simpen tas di loker dan jalan ke Batu Caves dan Genting tanpa repot dan keberatan dengan tas ransel. Hehehe.. cukup bawa tas kecil dengan barang pribadi dan kamera.
Udah nemu lokasi lokernya, kami gak langsung simpan tas. Sistemnya sekali buka loker, bayar sesuai harga sewa. Kalo ada barang yang kelupaan gimana? yaaa pilih buka loker dan harus bayar sewa lagi. Jadi kami memutuskan sarapan dan bebersih dulu. Kami beli nasi lemak, sandwich, dan beberapa onigiri buat bekal. Minumnya, kami beli milo panas. Nasi lemak kali ini tampilan luarnya mirip nasi kucing, tapi rasa nasinya gurih macem nasi uduk. Nah, kalo onigiri enak yang isi fried salmon. Kayangnya itu paling favorit deh karena cuma nemu satu dan di toko lain pun gak pernah nemu isi itu. Selesai sarapan dan bebersih langsung pilah-pilah barang yang mau dibawa dan yang ditinggal di loker. Kami sewa loker ukuran sedang RM20. Muat dua ransel kami loh!
Sudah sewa loker, kami langsung naik komuter ke Batu Caves. Beli tiketnya mudah kok.. bisa beli dari petugas atau pakai mesin penjualan otomatis. Step di mesin juga cukup jelas kok.
Oiya, moda transportasi di KL ada komuter, monorel, MRT, LRT dan semuanya sudah terintegrasi (kecuali bus yah). Jadi misal mau ke satu tempat harus transit dan ganti moda transportasi, asalkan beli tiket sesuai tujuan, gak perlu repot beli tiket lagi. Tinggal tanya arah ke petugas atau ikuti arah jalan orang-orang atau lihat peta jalur transportasi.
BATU CAVES
Ku kira, dari stasiun Batu Cave ke patung yang ikonik itu harus berjalan cukup jauh. Ternyata, cuma perlu jalan santai sekitar 300m. Sampai di sana di sambut patung Hanoman, temple, dan sekumpulan burung dara. Di sini kami foto-foto aja. Gak cuma selfie, foto candid keadaan sekitar juga. Terus, terus, naik ke atas gak? Enggak. takut lelah. Perjalanan pulang Batu Caves ke KL Sentral, bisa-bisanya gw terlelap. hihihihi..
Makan Siang di KL Sentral
Puas di Batu Caves, kami balik lagi ke KL Sentral untuk melanjutkan perjalanan ke Genting.
Makan Mee Kari di sebuah resto di samping Chatime. Paket lengkap RM18 udah dapat makan, minum, dan kue jajanan pasar. Untuk makanan, tenang.. di KL cukup banyak makanan halal dan jajanan yang di minimarket pun ada logo halal. Pinter-pinter kita aja buat cek kehalalan makanan yang bakal kita makan.
GENTING HIGHLAND
Efek nyantai di surau, kehabisan tiket bus ke Genting. Akhirnya ikut bus jadwal berangkat selanjutnya. Ternyata konter bus Go Genting gak cuma di atas stasiun, tapi ada juga yang dibawah, tempat naik turun bus dari KLIA dan KLIA 2. Jadi pas nunggu bus ke Genting, banyak orang-orang yang baru aja turun dari bus bandara langsung beli tiket ke Genting. Makanya cepet banget abis.
Perjalanan ke Genting sekitar 1,5 jam. Lagi-lagi begitu masuk bus gw terlelap....
Bangun-bangun, udah sampe aja dan langsung mengikuti arus orang-orang ke lantai paling atas untuk naik kereta gantung menuju Genting Resort. Yak, di sana bisa main casino, belanja, dan makan di kafe cantik. Selain itu ada juga Chin Swee Cave Temple.
Setelah muter-muter resort dan kami merasa tak ada yang menarik, akhirnya kami turun melihat Chin Swee Cave Temple. Oh yeah, sepertinya kami lebih menyukai perjalan seperti ini dibandingkan melihat mall dan sejenisnya (kecuali memang ingin belanja atau makan yah).
Menjelang magrib, saatnya kembali ke bawah. Bus kembali ke KL telah menunggu, tapi karena di Genting dingin (udaranya seperti di daerah Puncak atau Bandung), gw suka bolak-balik ke kamar kecil. Nah, setelah dari kamar kecil gak langsung balik ke tempat dedek menunggu di luar bangunan. Gw malah penasaran sama menara pandang. Akhirnya gw naik ke atas dan melihat-lihat sebentar. Ternyata dibawah dedek lagi diajak ngobrol sama orang asing. Bahkan orang tersebut sempat ajak untuk ikut ke Malaka esok hari karena kebetulan dia ada pekerjaan di sana. Hmm, namanya juga anak perempuan, cuma jalan berdua ditempat asing, ngeri lah sama ajakan seperti itu. Dedek sama Wei (Nama orang tersebut) sempat tukar akun facebook. Bahkan setelah di accept dia langsung chat dan masih ajak untuk ikut ke Malaka. Setelah kami tolak secara halus dan memang kebetulan besok sudah memiliki agenda, akhirnya chat berakhir. Patut curiga sih kalo nemu orang seperti itu. Takut hal yang tidak diinginkan terjadi. Namun kalo melihat respon Wei, sepertinya dia memang hanya berniat agak kita bisa eksplor lebih saat sedang liburan di Kuala Lumpur. Memang, waktu googling cari data referensi wisata di KL, banyak juga orang yang trip satu hari ke Malaka.
Dari Chin Swee Cave Temple, kami mesti ke atas buat naik kereta gantung ke bawah, tempat bus menjemput kami kembali ke KL. Dengan terengah-engah akhirnya kami tepat waktu sampai di halte bus. HAHAHAHAHAHA dari awal perjalanan selalu berlari takut ditinggal kendaraan! Kirain mah sampe di KL gak bakalan ada drama berlari, ternyata drama masih berlanjut~
Perjalanan kembali ke KL sentral kali ini gak terlelap. Kami ngobrol dan sesekali balas chat. Lalu terasa rindu. Iya rinduuu...
Sampai di KL Sentral !
YAY !
Petualangan kami akan segera di mulai.
beli tiket bus dari KLIA2 ke KL Sentral |
Tujuan pertama, CARI LOKER buat simpan tas.
Loh, kenapa gak ke penginapan? Karena baru bisa check in mulai pukul 14:00 atau 2:00 pm. Sedangkan pukul 8:00 waktu KL kami sudah sampai di KL Sentral. Jadi rencananya kami bakal simpen tas di loker dan jalan ke Batu Caves dan Genting tanpa repot dan keberatan dengan tas ransel. Hehehe.. cukup bawa tas kecil dengan barang pribadi dan kamera.
Lokasi loker:
Turun dari bus, ke atas menuju KL Sentral. Jalan lurus aja, naik ke atas lalu belok kiri.
Dekat dengan konter bus Go Genting.
Sebenarnya ada lagi beberapa lokasi loker, tapi pas kami tanya ke petugas, kami diarahkan ke lokasi ini.
Udah nemu lokasi lokernya, kami gak langsung simpan tas. Sistemnya sekali buka loker, bayar sesuai harga sewa. Kalo ada barang yang kelupaan gimana? yaaa pilih buka loker dan harus bayar sewa lagi. Jadi kami memutuskan sarapan dan bebersih dulu. Kami beli nasi lemak, sandwich, dan beberapa onigiri buat bekal. Minumnya, kami beli milo panas. Nasi lemak kali ini tampilan luarnya mirip nasi kucing, tapi rasa nasinya gurih macem nasi uduk. Nah, kalo onigiri enak yang isi fried salmon. Kayangnya itu paling favorit deh karena cuma nemu satu dan di toko lain pun gak pernah nemu isi itu. Selesai sarapan dan bebersih langsung pilah-pilah barang yang mau dibawa dan yang ditinggal di loker. Kami sewa loker ukuran sedang RM20. Muat dua ransel kami loh!
Sistem sewa loker (mohon maaf kalau misalnya urutannya salah, agak lupa, hehe) :
Sistem ambil barang dari loker:
- pilih rent
- pilih nomor dan ukuran loker
- masukin uang sesuai yang harus dibayar
- mesin bakal ambil foto penyewa
- loker terbuka
- pilih fetch
- mesin bakal ambil foto penyewa
- loker terbuka
Sudah sewa loker, kami langsung naik komuter ke Batu Caves. Beli tiketnya mudah kok.. bisa beli dari petugas atau pakai mesin penjualan otomatis. Step di mesin juga cukup jelas kok.
Oiya, moda transportasi di KL ada komuter, monorel, MRT, LRT dan semuanya sudah terintegrasi (kecuali bus yah). Jadi misal mau ke satu tempat harus transit dan ganti moda transportasi, asalkan beli tiket sesuai tujuan, gak perlu repot beli tiket lagi. Tinggal tanya arah ke petugas atau ikuti arah jalan orang-orang atau lihat peta jalur transportasi.
menuju Batu Caves |
BATU CAVES
Ku kira, dari stasiun Batu Cave ke patung yang ikonik itu harus berjalan cukup jauh. Ternyata, cuma perlu jalan santai sekitar 300m. Sampai di sana di sambut patung Hanoman, temple, dan sekumpulan burung dara. Di sini kami foto-foto aja. Gak cuma selfie, foto candid keadaan sekitar juga. Terus, terus, naik ke atas gak? Enggak. takut lelah. Perjalanan pulang Batu Caves ke KL Sentral, bisa-bisanya gw terlelap. hihihihi..
Makan Siang di KL Sentral
Puas di Batu Caves, kami balik lagi ke KL Sentral untuk melanjutkan perjalanan ke Genting.
Makan Mee Kari di sebuah resto di samping Chatime. Paket lengkap RM18 udah dapat makan, minum, dan kue jajanan pasar. Untuk makanan, tenang.. di KL cukup banyak makanan halal dan jajanan yang di minimarket pun ada logo halal. Pinter-pinter kita aja buat cek kehalalan makanan yang bakal kita makan.
paket makan + minum + kue RM18 per orang |
mee kari |
GENTING HIGHLAND
Efek nyantai di surau, kehabisan tiket bus ke Genting. Akhirnya ikut bus jadwal berangkat selanjutnya. Ternyata konter bus Go Genting gak cuma di atas stasiun, tapi ada juga yang dibawah, tempat naik turun bus dari KLIA dan KLIA 2. Jadi pas nunggu bus ke Genting, banyak orang-orang yang baru aja turun dari bus bandara langsung beli tiket ke Genting. Makanya cepet banget abis.
Perjalanan ke Genting sekitar 1,5 jam. Lagi-lagi begitu masuk bus gw terlelap....
Bangun-bangun, udah sampe aja dan langsung mengikuti arus orang-orang ke lantai paling atas untuk naik kereta gantung menuju Genting Resort. Yak, di sana bisa main casino, belanja, dan makan di kafe cantik. Selain itu ada juga Chin Swee Cave Temple.
Setelah muter-muter resort dan kami merasa tak ada yang menarik, akhirnya kami turun melihat Chin Swee Cave Temple. Oh yeah, sepertinya kami lebih menyukai perjalan seperti ini dibandingkan melihat mall dan sejenisnya (kecuali memang ingin belanja atau makan yah).
Menjelang magrib, saatnya kembali ke bawah. Bus kembali ke KL telah menunggu, tapi karena di Genting dingin (udaranya seperti di daerah Puncak atau Bandung), gw suka bolak-balik ke kamar kecil. Nah, setelah dari kamar kecil gak langsung balik ke tempat dedek menunggu di luar bangunan. Gw malah penasaran sama menara pandang. Akhirnya gw naik ke atas dan melihat-lihat sebentar. Ternyata dibawah dedek lagi diajak ngobrol sama orang asing. Bahkan orang tersebut sempat ajak untuk ikut ke Malaka esok hari karena kebetulan dia ada pekerjaan di sana. Hmm, namanya juga anak perempuan, cuma jalan berdua ditempat asing, ngeri lah sama ajakan seperti itu. Dedek sama Wei (Nama orang tersebut) sempat tukar akun facebook. Bahkan setelah di accept dia langsung chat dan masih ajak untuk ikut ke Malaka. Setelah kami tolak secara halus dan memang kebetulan besok sudah memiliki agenda, akhirnya chat berakhir. Patut curiga sih kalo nemu orang seperti itu. Takut hal yang tidak diinginkan terjadi. Namun kalo melihat respon Wei, sepertinya dia memang hanya berniat agak kita bisa eksplor lebih saat sedang liburan di Kuala Lumpur. Memang, waktu googling cari data referensi wisata di KL, banyak juga orang yang trip satu hari ke Malaka.
Dari Chin Swee Cave Temple, kami mesti ke atas buat naik kereta gantung ke bawah, tempat bus menjemput kami kembali ke KL. Dengan terengah-engah akhirnya kami tepat waktu sampai di halte bus. HAHAHAHAHAHA dari awal perjalanan selalu berlari takut ditinggal kendaraan! Kirain mah sampe di KL gak bakalan ada drama berlari, ternyata drama masih berlanjut~
Perjalanan kembali ke KL sentral kali ini gak terlelap. Kami ngobrol dan sesekali balas chat. Lalu terasa rindu. Iya rinduuu...
Comments
Post a Comment