Assalaimu'alaikum,
Hayooo ngaku, kalau bepergian ke tempat yang baru, kuliner lokal pasti masuk daftar "hal yang harus dilakukan ketika di xxx" kan?
Tempat pertama yang aku datangi ketika sampai di Brunei adalah Pasar Gadong. Kebetulan karena sudah mendekati waktu berbuka puasa, jadi sekalian saja langsung ke pasar. Ku kira suasananya akan seperti di Jakarta yang akan penuh menjelang berbuka. Ternyata tidak! Ramainya tetap layak macam pasar kaget atau bazaar Ramadhan, tapi penuh sesaknya tak sama. Kalian masih bisa berkeliling pasar, tanpa berdesakan dan membeli makanan dan minuman tanpa takut soldout.
Di Pasar Gadong kalian bisa coba kuliner khas Brunei, terutama untuk street food dan quick bites ya. Untuk jajan pasar seperti kue basah, variannya sama seperti yang ditemukan di pasar tradisional di Indonesia. Hanya nama dan penyebutannya yang berbeda. Untuk harga, menurutku masih 11:12 lah dengan harga di Indonesia.
Ketika berkunjung ke Brunei jangan lupa mencicipi Nasi Katok. Hihihihi ungkin terdengar aneh dengan namanya karena di Indonesia, dalam bahasa Jawa katok berarti celana. Eits, bukan ituuu.. Asal mula nasi katok ini berawal dari penjual nasi rumahan yang ketika kita ingin membeli, harus ketuk pintu rumah penjual. Makanya dinamakan nasi katok. Isinya nasi, potongan ayam, dan aneka sambal. Mungkin sekilas mirip nasi kucing, tapi porsinya lebih banyak. Kalau kalian termasuk yang makannya banyak, mungkin satu bungkus nasi katok ini terasa kurang. Harga sebungkus nasi katok hanya BND1.
Ada juga aneka minuman dalam gelas plastik ukuran jumbo. Isinya macam-macam. Ada semacam es buah, sari atau jus buah, dan susu jagung. Enak!
Masih banyak makanan lain yang bisa dicicipi selama di Pasar Gadong!
Bagi kalian penyuka kuliner atau street food, atau mungkin tujuan perjalanan kalian hanya kuliner, bisa dikatakan kalau Pasar Gadong adalah pusat jajan di Brunei. Jika kalian berkunjung ke Brunei saat Ramadhan, akan banyak bazaar Ramadhan yang menjajakan makanan.
Comments
Post a Comment