Skip to main content

Drama KL eps #4

16 November 2017

Our last day on KL
3 hari 2 malam ini kita menginap di Prescott Hotel KL Sentral. Jaraknya gak begitu jauh dari KL Sentral. Kenapa di hotel? Kenapa gak di hostel? ketika cari-cari penginapan, harga hotel dan hostel untuk 2 orang 2 malam sama aja. Akhirnya kami memutuskan ke hotel aja. Lebih private dan nyaman juga sih. Namun, kalau nginep di hotel akan kena charge RM10 per malam. Waktu googling, hotel ini punya kolam renang. Jadi di hari terakhir kami berniat berenang. Ternyata, di Prescott KL Sentral gak ada kolam renang! Hmm mungkin itu foto hotel Prescott cabang lain.

Oleh-oleh dan titipan
hmm yang rempong banget dedek nih. Banyak yang dibeliin! hihihihihihihi
aku? hmm cuma orang rumah aja dan titipan beberapa temen kantor.
Nah, yang rempong tuh ketika temennya dedek titip jaket bermerk dan tokonya tidak ada disekitar KL Sentral. Ribet dan keberatan deh jalan sambil gendong ransel karena kita gak sewa loker lagi. Udah muter satu mall, ternyata ada di mall satu lagi. untung antarmall deket banget. Cuma nyebrang dan masih dalam satu lingkungan. Bahkan sebenarnya ada jembatan antarmall. Ketemu lah tokonya, daaaaaaann model yang dicari gak ada! Kasih opsi lain gak suka. Akhirnya gak jadi beli. Lalu pindah ke toko kosmetik beli titipan Mbak Sep. Untungnya itu konter sendiri (bukan macem Sephora), jadi shade warna lipstick lengkap. Dramanya? Ugh susah hubungi Mbak Sep. Kami mulai kesulitan sinyal. Mungkin karena paketan mau habis. Eh, Mbak Sep juga susah sinyal. Yaudah deh nunggu. Untung petugasnya sabar ketika kami bilang tunggu balasan teman. Akhirnya kami nyobain shade lipstick sambil nunggu balasan Mbak Sep.
Udah dapet semua nih titipan dan oleh-oleh. Hayuklah jalan cepat ke stasiun. Biar gak ketinggalan KLIA Express!



KL Sentral - KLIA2
Again and again larian-larian sambil gedong ransel dan tentengan makanan oleh-oleh. Lelah ngos-ngosan! Pas beli tiket KLIA Express, dikasih tau kalau kereta sebentar lagi berangkat. Bener aja! Gak lama masuk kereta, keretanya jalaaaan! Kereta berangkat pukul 15:00 dan kami beli tiket pukul 14:57 ! hahahahahahaha



KLIA2
Ke bandara naik kereta cukup 30 menit. Sampe bandara langsung cari konter check in. Karena kita gak ada bagasi, mau coba self check in. Eh, gak bisa!
Konter check in ke Indonesia penuh banget dan bagasinya banyaaakk. Untungnya tiba konter check in ke NZ, Korea Selatan dibuka buat ke Indonesia. Tenang deh. Begitu sampai di depan petugas, maybe that was our last drama, kata petugas, "Penerbangan ini sudah dibatalkan. Nanti kalian ke konter warna orange, tanya di sana. Entah berangkat flight selanjutnya atau besok."



Kami sudah tidak bisa berkata apa-apa. Ketika pindah ke konter yang disebutkan, gak lama langsung banyak orang yang komplain. Ada juga seorang bapak yang teriak-teriak. Rasanya jantung mencelos. Lemas. Kepikiran waktu mau mendarat di KL. Takut banget. Kami cuma bisa saling menenangkan, jangan dengerin teriakan si bapak, tetap senyum dan tidak komplain macam-macam ke pihak cs karena mereka pasti sudah lelah menanggapi segala macam komplan, marah, dan amukan dari penumpang. Hal lucu dari si bapak adalah dia berucap, "Kebiasaan ini AirAsia!", lalu dilanjutkan dengan sumpah serapah. Cuma mbatin, 'kalo udah tau kebiasaan maskapai ini seperti ini, kenapa juga masih mau naik maskapai ini. Sungguh kontradiktif. 


Petugas kasih kita voucher makan dan kami galau mau makan di mana.

Setelah muter-muter mencari makan yang sesuai dengan voucher dan sesaui dengan lidah, akhirnya kami stay di salah satu restoran. Berusaha makan dan menghangatkan diri. Ketika mau ke surau sambil sekalia check in, ternyata info di layar menunjukkan kalau penerbangan kita ditunda lagi. Duh makin kepikiran kapan bisa istirahat. Akhirnya melihat ada mesin cetak foto. Sebelum masuk ruang tunggu, kita cetak beberapa foto untuk kenang-kenangan.



Sudah di ruang tunggu, menjelang waktu yang ditentukan boarding, masih belum ada tanda-tanda pesawat mendarat. Bener dong, delay lagiiiii. Ya sudahlah nasib naik pesawat dengan tiket promo. Tapi harus bersyukur, gara-gara tiket promo jadi bisa eksplor Negeri Jiran dan masih bisa kembali ke rumah dengan selamat!



Tips & Trick (Menurut Aku dan Dedek):

  1. Bikin rencana perjalanan. Gak harus detail dan saklek, yang penting ada pegangan dan bisa digunakan buat acuan waktu yang harus dihabiskan di satu tempat dan biaya yang dibutuhkan
  2. Sebelum berangkat mesti rajin cari info biar gak buta wisata di tujuan
  3. Selalu waspada. Misal diajak kenalan sama orang, mesti pake feeling buat nilai orang tersebut.
  4. Banyak berdoa dan beribadah
  5. Jangan malu buat minta tolong turis lain buat foto. Ada kejadian tiba-tiba kita disodorin hp turis karena dia solo traveling atau liat keadaan sekitar, cari turis yang berdua atau ramean tapi kesuliatn buat foto bareng. Kita tawari bantuan foto. Biasanya nanti mereka bakal fotoin kita.
  6. Kalo penginapan kasih air dan free flow, manfaatkan!
  7. Jangan takut buat tanya kehalalan makanan. Kalo di luar negeri mereka bakal pasang logo halal di pintu resto atau di tempat yang mudah terlihat.
  8. Kalo jalan-jalan gak boleh cashless!

kalau mau ke Malaysia, bisa cek http://klia2.info/ infonya lengkap banget! Mulai dari denah bandara, akomodasi transport, bahkan sampai tarif transport. Awalnya gak sengaja nemu web ini ketika lagi hitung pengeluaran sehari. Tiba-tiba lupa berapa tarif transport. Isenglah cari dengan harapan ada orang yang nulis di blog. Ternyata, malah nemu web itu dan bisa dijadikan acuan buat next trip.


Aaaaaaaaaahhh, akhirnya setelah rasa malas melanda, part terakhir bisa di post !
Yang penasaran sama part sebelumnya, bisa klik link ini:

Part #1
Part #2
Part #3

Hmm mungkin ada yang bertanya-tanya, "gak ada rincian biaya selama liburan nih?"
Nanti yah~ mesti cari catatannya dulu, hehehe

Comments

Popular posts from this blog

#TentangBrunei: Belanja Oleh-oleh di Brunei

Assalamu'alaikum, Bagian tersulit dari perjalanan kali ini adalah cari oleh-oleh. Sebenarnya aku sudah memulai mengurangi belanja oleh-oleh untuk orang lain, pengecualian ke teman dekat dan tim kerja yang kelimpahan pekerjaanku saat aku cuti. Kalau untuk diri sendiri aku masih suka beli. Minimal, magnet kulkas atau tumbler  Starbucks geographic series. Tapi karena salah satu temanku ini sangat suka membeli oleh-oleh, jadi kami harus banget beli oleh-oleh. Bagi (kebanyakan) orang Indonesia, memberikan oleh-oleh untuk orang-orang terdekat setelah melakukan perjalanan atau liburan menjadi semacam kewajiban. Selama di Brunei cukup bingung mencari toko yang menjual souvenir dengan ciri khas Brunei. Bahkan mencoba googling pun, menurutku hasilnya kurang memuaskan. Setelah bertanya ke pemilik apartemen, kami diarahkan ke toko Happy Star Brunei Souvenir Shop yang berada di daerah Gadong. Di sini kalian bisa menemukan gantungan kunci, magnet hiasan kulkas, hiasan meja dari akrili...

LOOKBOOK - lihat saya !!!

yuhhuuuuu udah lama banget yah gak update blog ini. selama ini, daku cuma bermin sambil kuliah. hehe :P kali ini mau cerita akhir-akhir ini lagi sibuk apa. yak akhir-akhir ini seneng banget sama foto-foto. tapiiiiiiii foto fashion. project ini di kerjakan bareng ami dan emir. awalnya sih cuma cerita sama emir kalo gw suka foto-foto sendiri di kamar pake outfit yang buat gue unik dan bikin hti senang. ternyata si emir juga suka. trus akhirnya dia nunjukin web lookbook. gara-gara itu lah, akhir pekan kita mulai foto. percobaan pertamanya sih si emir, setelah itu kita jadi suka belanja dan kita pake buat di foto. nih gue kasih unjuk beberapa fotonyah: ni foto dia waktu takut ketauan orang gara-gara cuma pake semacem tanktop foto doi yang lain. barusan kata cowok gw, mirip engkong-engkong kalo yang ini mah gw. yang fotoin? yaaaahh si emir itu sebagian ajah dr foto kita (aslinya sih lupa foto yang lain ada dimana. hehe) tempat foto kita yang terjauh tuh ada di Candi Su...

Lampung, Way Kambas, dan Cerita Tentang Gajah

Hari kedua di Lampung. Kami sudah janjian dengan pak Tino untuk dijemput pukul 08:00 dan langsung menuju Way Kambas. Sekitar pukul 08:30, setelah sarapan di penginapan, kami langsung checkout dan berangkat ke Way Kambas. Perjalanan yang di tempuh cukup atau mungkin sangat jauh. Kurang lebih 110 km dari Bandar Lampung atau sekitar 2-3 jam perjalanan. Sepanjang perjalanan, jalan tak selalu mulus. Ya sebelum berangkat ke Lampung, saya membaca beberapa tulisan yang menyayangkan kondisi jalan menuju tempat wisata di Lampung. Padahal potensi wisata di Lampung cukup banyak. ketemu gajah dan mahout saat menuju TNWK Sekitar pukul 11:00, kami sampai di gerbang masuk. Kami harus membayar Rp30.000 untuk tiket masuk berdua (driver sering kali tidak dikenakan tiket masuk tempat pariwisata, kecuali mobil tetap bayar). Memasuki Taman Nasional Way Kambas, ditengah perjalanan kami melihat sekumpulan monyet di pinggir jalan. Sepertinya merek berharap pengunjung yang lewat memberinya makanan. ...